"Ah kalau terus begini bisa-bisa gue yang mati duluan" Keluhnya. "Heh jangan ngomong gitu kali, entar kalo ada malaikat lewat diaminin aja, gimana?" balas Yumi.Santi memang dikenal sebagai pribadi yang sangat susah untuk sabar walaupun hanya sebentar saja. "Buat apa aku susah-susah pergi ke taman ini? di gaakan datang Yum" Sambil sedikit menitihkan air mata. "Kamu tak perlu membuang air mata mu itu hanya karena suatu hal yang cukup konyol" Bentak Yumi. "Kenapa kau jadi marah kepadaku?" tutur Santi. "Aku hanya meluapkan perasaan yang sedang aku alami kini. Apa itu salah bagimu?" lanjutnya. "Bukan begitu maksudku, aku hanya tak ingin cairan bernilai milik mu itu hilang begitu saja hanya karena suatu alasan diluar nalar" jelas Yumi sambil menghapus air mata Santi. Santi hanya bisa termanggu dalam perasaan kesal, haru, juga sedih yang sedang bermain didalam dirinya.
Waktu terus bergulir sesuai hakikatnya. Jarum yang ada dalam lingkaran jam tangan Santi pun telah menunjuk kearah angka 4. Yumi yang tidak tega melihat Santi terus tersiksa persaan gelisah yang dirasakanya, akhirnya memutuskan untuk mengajak Santi pulang. Namun Santi tetap pada keputusanya untuk tinggal di sebuah sudut taman itu demi menanti sang kekasih. Santi yang sedang terpaku pada perasaan gelisahnya pun tidak menghiraukan kepergian Yumi.
Telepon genggam milik Santi berteriak keras tanda ada suatu panggilan datang. Ternyata panggilan itu berasal dari seseorang yang terus ia tunggu. "Kamu dimana?" seru Santi antusias. " Maaf sayang, aku telat" balas Gary. "Aku gapeduli mau kamu telat berapa lama, yang penting aku bisa ngeliat batang hidungmu" tutur Santi. "sekarang sudah jam berapa?" kata Gary. "Empat lewat 20, kenapa?" balas Santi. "Aku telat satu jam ya? maafin aku ya, aku lagi sibuk soalnya" Seru Gary sambil tertawa kecil. "Sibuk apa?" balas Santi lagi. Belum sempat mendapat jawaban dari Gary, percakapan itu sudah diakhiri Gary terlebih dahulu.
Karena Gary tiba-tiba menghilang, Santi hanya bisa menangis untuk menutupi rasa khawatir yang ia rasakan. Tiba-tiba telepon genggamnya kembali bergetar hebat. Dengan cepat iya menekan tombol untuk mengangkat panggilan yang berasal dari Gary. "Maaf udah bikin kamu menunggu lama dihari istimewa kita ini, aku telat karena aku harus mengatur sesuatu agar tepat sebagai hadiah untuk mu dihari istimewa kita ini. Sekarang sudah tepat jam setengah lima dan hadiah mu sudah datang bersamaku disini, disisi barat taman ini. Sekarang putar badanmu kearah ku. Ya, hanya inilah yang aku bisa berikan kepadamu. Matahari indah beserta siluet dari diriku.Semoga ini bisa berkesan untukmu" tutur Gary panjang lebar lalu mengakhiri percakapan itu. Setelah mengakhiri percakan itu, Gary langsung berlari kearah Santi yang sedang terharu akan pemberian indah dari kekasihnya itu. Gary pun langsung memeluk Santi penuh kehangatan dan berucap "I love you San". "I love you too Gar" balas Santi hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar