Rabu, 20 Juni 2012

Rumit.

Satu kata yang sulit dihilangkan dari hidup seorang manusia. Kata yang cukup vital keberadaanya. Ya, iu adalah Rumit. Kata yang akan mewakili kata tidak sulit serta tidak mudah.

Hari ini mungkin hari yang tepat bagi kata ini untuk hadir ditengah-tengah kehidupanku yang cukup 'mengasyikan'. Kenapa? Hari ini, 20 juni 2012 suatu kejadian yang ada dalam suatu keadaan menjebak nan rumit telah mampir ke dalam buku catatan kecil yang dibuat oleh otak dariku. Tak tahu  mengapa bisa seperti itu. Mungkin itu adalah sebuah pelajaran untuk mental, pengalaman, serta kebijaksanaan yang aku miliki. Kejadian yang aku alami ini memberikan suatu pelajaran bahwa jangan takut tuk bertanya, jangan ragu bila ingin melakukan sesuatu dan janganlah bermain api ditempat yang memiliki wilayah rawan terbakar (itu adalah kiasan).

Peristiwa yang aku alami ini mungkin akan terlalu berbahaya bagi yang tak memiliki mental kuat, terlalu riskan bagi yang memiliki sifat ragu yang melangit, dan terlalu rawan bila tak memiliki kebijaksanaan serta keyakinan saat bertindak.

Peristiwa yang aku alami mungkin terlalu terhitung masalah kecil dari luar, tetapi dari dalam masalah ini adalah masalah besar. maka dari itu aku golongkan peristiwa ini menjadi peristiwa rumit.

Saat aku pergi ke salah satu mall ternama di Jakarta, aku kehilangan dompetku yang berisikan surat penting kendaraanku. Karena itu aku harus mengurus beberapa surat laporan kehilangan mulai dari ke satpam, petugas parkir serta pihak polisi. Dan untuk mendapatkan dompetku kembali, aku pun harus memberanikan diri tuk bertanya dan menuduh. Simpel 'kan masalahku? ya terlihatnya simpel tetapi saat kau masuk kedalamnya masalah ini akan menjadi rumit. Dan karena kejadian ini aku belajar bahwa kebijaksaaan, keberanian, tanggung jawab serta keyakinan sangat dibutuhkan..

Terlalu absurd mungkin untuk artikelku kali ini, tapi ini mengandung banyak maksud dan tujuan. Mengertilah tuk membaca.

Sabtu, 16 Juni 2012

Setengah Lima

"Ah kalau terus begini bisa-bisa gue yang mati duluan" Keluhnya. "Heh jangan ngomong gitu kali, entar kalo ada malaikat lewat diaminin aja, gimana?" balas Yumi.Santi memang dikenal sebagai pribadi yang sangat susah untuk sabar walaupun hanya sebentar saja. "Buat apa aku susah-susah pergi ke taman ini? di gaakan datang Yum" Sambil sedikit menitihkan air mata. "Kamu tak perlu membuang air mata mu itu hanya karena suatu hal yang cukup konyol" Bentak Yumi. "Kenapa kau jadi marah kepadaku?" tutur Santi. "Aku hanya meluapkan perasaan yang sedang aku alami kini. Apa itu salah bagimu?" lanjutnya. "Bukan begitu maksudku, aku hanya tak ingin cairan bernilai milik mu itu hilang begitu saja hanya karena suatu alasan diluar nalar" jelas Yumi sambil menghapus air mata Santi. Santi hanya bisa termanggu dalam perasaan kesal, haru, juga sedih yang sedang bermain didalam dirinya.

Waktu terus bergulir sesuai hakikatnya. Jarum yang ada dalam lingkaran jam tangan Santi pun telah menunjuk kearah angka 4. Yumi yang tidak tega melihat Santi terus tersiksa persaan gelisah yang dirasakanya, akhirnya memutuskan untuk mengajak Santi pulang. Namun Santi tetap pada keputusanya untuk tinggal di sebuah sudut taman itu demi menanti sang kekasih. Santi yang sedang terpaku pada perasaan gelisahnya pun tidak menghiraukan kepergian Yumi.

Telepon genggam milik Santi berteriak keras tanda ada suatu panggilan datang. Ternyata panggilan itu berasal dari seseorang yang terus ia tunggu. "Kamu dimana?" seru Santi antusias. " Maaf sayang, aku telat" balas Gary. "Aku gapeduli mau kamu telat berapa lama, yang penting aku bisa ngeliat batang hidungmu" tutur Santi. "sekarang sudah jam berapa?" kata Gary. "Empat lewat 20, kenapa?" balas Santi. "Aku telat satu jam ya? maafin aku ya, aku lagi sibuk soalnya" Seru Gary sambil tertawa kecil. "Sibuk apa?" balas Santi lagi. Belum sempat mendapat jawaban dari Gary, percakapan itu sudah diakhiri Gary terlebih dahulu.

Karena Gary tiba-tiba menghilang, Santi hanya bisa menangis untuk menutupi rasa khawatir yang ia rasakan. Tiba-tiba telepon genggamnya kembali bergetar hebat. Dengan cepat iya menekan tombol untuk mengangkat panggilan yang berasal dari Gary. "Maaf udah bikin kamu menunggu lama dihari istimewa kita ini, aku telat karena aku harus mengatur sesuatu agar tepat sebagai hadiah untuk mu dihari istimewa kita ini. Sekarang sudah tepat jam setengah lima dan hadiah mu sudah datang bersamaku disini, disisi barat taman ini. Sekarang putar badanmu kearah ku. Ya, hanya inilah yang aku bisa berikan kepadamu. Matahari indah beserta siluet dari diriku.Semoga ini bisa berkesan untukmu" tutur Gary panjang lebar lalu mengakhiri percakapan itu. Setelah mengakhiri percakan itu, Gary langsung berlari kearah Santi yang sedang terharu akan pemberian indah dari kekasihnya itu. Gary pun langsung memeluk Santi penuh kehangatan dan berucap "I love you San". "I love you too Gar" balas Santi hangat.