Kali ini gue pengen cerita tentang kehidupan seseorang. Sebut saja Gatot (disamarkan, kaya yg direportase giduuu) umurnya baru 15 tahun. Skrg dia duduk di bangku taman eh bangku sekolah kelas 10 di sebuah SMA yg punya nama. Sebut saja SMA Nusantara 1001.
Saat Gatot masuk pertama kali di SMA Nusantara dia dikenal sebagai anak tertutup dan pendiam. Selidik punya selidik, ternyata itu adalah sikapnya yang sudah menyatu pada gen keluarganya. Tak hanya tertutup ternyata dia juga seseorang yang kurang gaul ata koeper (dibaca: kuper). Walau pun begitu, dia bertekad untuk masuk ke ekskul Basket. Nah, ekskul ini dikenal sebagai ekskul yg dihuni sama anak- anak gahoool di SMAnya. Karena begitu dia pun dengan cepat mencari ekskul cadangan. Akhirnya dia masuk ke ekskul yang berisikan anak-anak biasa yang disebut dengan 'Teater" (sorry bukan tentang gue yak -_-).
Sebelumnya perlu gue kasih tau bahwasanya dia masuk kedalam ekskul ini bukan didasarkan oleh kemampuan yang dia miliki atau pun nitanya untuk mempelajari Seni Drama tetapi dia masuk ke ekskul ini karena temanya mengajaknya untuk masuk ekskul ini. Di ekskul Teater ini dia juga sangat tidak menonjol pada awalnya. Tidak menonjol di Teater bukan berarti dia menonjol di Basket ya tapi walau begitu dia tetap ada bagian yang menonjol kok, yang itu tuh.....*eh fokus gal fokus!*. Oke kita lanjut, nah oleh karena itu dia berniat untuk masuk ke Rohis dengan alasan Kalo ada yang menonjol dia akan berdosa ckckck absurd yee alasanye haha. Masuklah dia di ekskul rohis. Saat ada tutor seperti tanya jawab seputar hadist dan kandungan quran dia tidak bisa menjawab 1 pun pertanyaan yang diberikan. Alhasil dia malu dan dia keluar dari Rohis.
Pasca keluar Rohis, pikiranya pun terbebani oleh aturan sekolah yang ngewajibin dia buat punya ekskul minimal 1. Akhirnya dia kembali ke Teater. Saat pertama dia masuk, dia langsung mendapat tugas untuk mengadakan acara coli bersama eh astapiluloh makan bersama maksud gue hehe. Hari berganti hari akhirnya tiba saat dimana acara tersebut berlangsung. Pertama dia merasa sengsara karena menurutnya anak teater itu tidak ada yang cantik dan pada akhirnya dia menemukan seorang malaikat yang lupa cara pulang (kata2 penyair gue pake biar romantizzz). Setelah sesi perkenalan akhirnya dia tau bahwa namanya adalah Sarah.
Waktu terus menerus beranjak dari tempatnya berpindah ke tempat lain. Hubungan Gatot dan Sarah makin tak karuan. Tak ada yang tahu bahw selama ini Gatot menyukai Sarah. Walau pun ternyata Sarah lebih tua dari Gatot namun itu bukanlah halangan bagi Gatot. Tapi tiba-tiba Gatot memilih untuk tidak meneruskan niat tersebut walau pun oteman-temanya yakin bahwa dia pasti bisa menjadi pasangan daripada Sarah. Setelah menutup Bab menyukai Sarah akhirnya Gatot menyukai salah seorang temanya yang bernama Nurul. Dalam waktu singkat Gatot berhasil diterima sebagai Kekasih dari Nurul namun dalam waktu singkat juga Gatot dan Nurul menikmati status mereka sebagai kekasih.
Setelah itu akhirnya gatot memutuskan untuk meneruskan niatnya yang sempat meredup yaitu menjadi kekasih dari Sarah. Kegigihanya perlu diacungi jempol. Dia rela melakukan apa saja. Dan akhirnya Gatot mencapai klimaks. Dia memutuskan untuk menyatakan rasanya kepada Sarah. Namun apa daya, perbedaan umur tidak bisa dipungkiri sebaai masalah yang berarti. Dengan sangat menyesal Sarah menolak Gatot yg ingin menjadi kekasihnya.
Namun, setelah kejadian itu, sepertinya Gatot sudah menjadi dewasa. Dia tidak menjadi terlalu tertutup seperti dulu. TAMAT
Tips dari cerita ini adalah, Kejarlah dan gantunglah cita-cita mu setinggilangit. Walau kamu tahu itu adalah cita-cita yang sulit untuk digapai tetap kejar cita-cita mu itu.
Oiya sekedar nginetin ini itooo bukan kisah hidup gue tapi ini kisah temen gue yang gue edit sedikit tentang ekskul, nama, dan sekolah yang tertera wakakaak. Enjoy yaak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar